Powered By Blogger

Jumat, 09 Desember 2011

sistem perkemihan


SISTEM  PERKEMIHAN
PENGERTIAN
Sistem perkemihan merupakan suatu sistem dimana terjdinya proses penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih dipergunakan oleh tubuh.
Zat-zat yang tidak dipergunakan lagi oleh tubuh larut dlam air dan dikeluarkan berupa urin (air kemih).
Sistem urinary adalah sistem organ yang memproduksi, menyimpan, dan mengalirkan urin. Pada manusia, sistem ini terdiri dari dua ginjal, dua ureter, kandung kemih, dua otot sphincter, dan uretra.
Sistem perkemihan terdiri dari :
  1. Ginjal[ren,kidney]
  2. Ureter
  3. Vesika urinaria[kandung kemih,urinary bladder]
  4. Uretra
dua ginjal (ren) yang menghasilkan urin
dua ureter yang membawa urin dari ginjal ke vesika urinaria (kandung kemih)
satu vesika urinaria (VU), tempat urin dikumpulkan
satu urethra, urin dikeluarkan dari vesika urinaria
image2
GINJAL
kedudukan ginjal di belakang dari kavum abdominalis di belakang peritoneum pada kedua sisi vertebra lumbalis iii melekat langsung pada dinding abdomen
Terdiri dari dua buah, berbentuk seperti kacang, terletak pada dinding posterior abdomen di belakang peritoneum pada kedua sisi vertebra thorakalis ke 12 sampai vertebra lumbalis ke-3.
Ginjal kiri lebih tinggi dari ginjal kanan karena adanya lobus hepatis dexter yang besar.
Urin yang terbentuk pada penyaringan terkumpul dalam pelvis renalis, yaitu sebuah rongga yang terletak di tengah ginjal
Manusia memiliki sepasang ginjal yang terletak di belakang perut atau abdomen. Ginjal ini terletak di kanan dan kiri tulang belakang, di bawah hati dan limpa. Di bagian atas (superior) ginjal terdapat kelenjar adrenal (juga disebut kelenjar suprarenal).
Ginjal bersifat retroperitoneal, yang berarti terletak di belakang peritoneum yang melapisi rongga abdomen. Kedua ginjal terletak di sekitar vertebra T12 hingga L3. Ginjal kanan biasanya terletak sedikit di bawah ginjal kiri untuk memberi tempat untuk hati.
Sebagian dari bagian atas ginjal terlindungi oleh iga ke sebelas dan duabelas. Kedua ginjal dibungkus oleh dua lapisan lemak (lemak perirenal dan lemak pararenal) yang membantu meredam goncangan.


LAPISAN GINJAL
setiap ginjal terbungkus selaput tipis (kapsula renalis) berupa jaringan fibrus berwarna ungu tua
lapisan ginjal terbagi atas :
            - lapisan luar (yaitu lapisan korteks / substantia kortekalis)
            - lapisan dalam (yaitu medulla (substantia medullaris)
Bagian paling luar dari ginjal disebut korteks, bagian lebih dalam lagi disebut medulla. Bagian paling dalam disebut pelvis. Pada bagian medulla ginjal manusia dapat pula dilihat adanya piramida yang merupakan bukaan saluran pengumpul. Ginjal dibungkus oleh lapisan jaringan ikat longgar yang disebut kapsula.
Unit fungsional dasar dari ginjal adalah nefron yang dapat berjumlah lebih dari satu juta buah dalam satu ginjal normal manusia dewasa. Nefron berfungsi sebagai regulator air dan zat terlarut (terutama elektrolit) dalam tubuh dengan cara menyaring darah, kemudian mereabsorpsi cairan dan molekul yang masih diperlukan tubuh. Molekul dan sisa cairan lainnya akan dibuang. Reabsorpsi dan pembuangan dilakukan menggunakan mekanisme pertukaran lawan arus dan kotranspor. Hasil akhir yang kemudian diekskresikan disebut urin.
Sebuah nefron terdiri dari sebuah komponen penyaring yang disebut korpuskula (atau badan Malphigi) yang dilanjutkan oleh saluran-saluran (tubulus).
Setiap korpuskula mengandung gulungan kapiler darah yang disebut glomerulus yang berada dalam kapsula Bowman. Setiap glomerulus mendapat aliran darah dari arteri aferen. Dinding kapiler dari glomerulus memiliki pori-pori untuk filtrasi atau penyaringan. Darah dapat disaring melalui dinding epitelium tipis yang berpori dari glomerulus dan kapsula Bowman karena adanya tekanan dari darah yang mendorong plasma darah. Filtrat yang dihasilkan akan masuk ke dalan tubulus ginjal. Darah yang telah tersaring akan meninggalkan ginjal lewat arteri eferen.
Tubulus ginjal merupakan lanjutan dari kapsula Bowman. Bagian yang mengalirkan filtrat glomerular dari kapsula Bowman disebut tubulus konvulasi proksimal. Bagian selanjutnya adalah lengkung Henle yang bermuara pada tubulus konvulasi distal.
Lengkung Henle diberi nama berdasar penemunya yaitu Friedrich Gustav Jakob Henle di awal tahun 1860-an. Lengkung Henle menjaga gradien osmotik dalam pertukaran lawan arus yang digunakan untuk filtrasi. Sel yang melapisi tubulus memiliki banyak mitokondria yang menghasilkan ATP dan memungkinkan terjadinya transpor aktif untuk menyerap kembali glukosa, asam amino, dan berbagai ion mineral. Sebagian besar air (97.7%) dalam filtrat masuk ke dalam tubulus konvulasi dan tubulus kolektivus melalui osmosis.
Cairan mengalir dari tubulus konvulasi distal ke dalam sistem pengumpul yang terdiri dari:
      tubulus penghubung
      tubulus kolektivus kortikal
      tubulus kloektivus medularis
Tempat lengkung Henle bersinggungan dengan arteri aferen disebut aparatus juxtaglomerular, mengandung macula densa dan sel juxtaglomerular. Sel juxtaglomerular adalah tempat terjadinya sintesis dan sekresi renin
Cairan menjadi makin kental di sepanjang tubulus dan saluran untuk membentuk urin, yang kemudian dibawa ke kandung kemih melewati ureter.
Image:Renal Diuretics.gif
nefron membersihkan zat dengan cara :
            - seperlima plasma disaring melalui membran glomerulus & cairan yang terbentu masuk ke tubulus ginjal (filtrasi)
            - dalam tubulus, zat yang masih bermanfaat akan diabsorbsi kembali seperti air dan elektrolit, dan zat yang tidak diperlukan tidak direabsorbsi dan dikeluarkan bersama urine (reabsorbsi)
            - mekanisme lain melalui proses sekresi yaitu zat yang berasal dari plasma disekresikan melalui epitel tubulus kedalam lumen tubulus (sekresi)
fungsi lain ginjal adalah mengeluarkan hormon eritropoetik (penghaturan pembentukan sel darah merah) dan hormon renin (pengaturan tekanan darah dan keseimbangan ion na dalam plasma darah)
SUPLAI DARAH
Ginjal mendapatkan darah dari aorta abdominalis yang mempunyai percabangan arteria renalis, arteri ini berpasangan kiri dan kanan. Arteri renalis bercabang menjadi arteria interlobularis kemudian menjadi arteri akuarta. Arteri interlobularis yang berada di tepi ginjal bercabang menjadi arteriolae aferen glomerulus yang masuk ke gromerulus. Kapiler darah yang meninggalkan gromerulus disebut arteriolae eferen gromerulus yang kemudian menjadi vena renalis masuk ke vena cava inferior.
image3
PERSARAFAN GINJAL
Ginjal mendapatkan persarafan dari fleksus renalis (vasomotor). Saraf ini berfungsi untuk mengatur jumlah darah yang masuk ke dalam ginjal, saraf ini berjalan bersamaan dengan pembuluh darah yang masuk ke ginjal.
FUNGSI GINJAL [SISTEM URINARIA]
1.Pengeluaran zat sisa organik
àginjal mengekskresi urea, asam urat, kreatinin, dan produk penguraian hemoglobin dan hormon.
2.Pengaturan konsentrasi ion-ion penting
àginjal mengekskresi ion natrium, kalium, kalsium, magnesium, sulfat, dan fosfat. Ekskresi ion-ion ini seimbang dg asupan dan ekskresinya juga melalui rute lain seperti pada saluran gastrointestinal atau kulit.
3.pengauran keseimbangan asam basa tubuh
 àGinjal mengendalikan ekskresi ion hydrogen(H+), bikarbonat(HCO3 -), dan ammonium(NH4+), serta memproduksi urine asam atau basa, bergantung kebutuhan tubuh
4.pengaturan produksi sel darah merah
àGinjal melepas eritropoietin yang mengatur produksi sel darah merah dalam sumsum tulang
5.Pengaturan tekanan darah
àginjal mengatur volume cairan yg esential bagi pengaturan tekanan darah, dan juga memproduksi enzim renin. Renin adalah komponen penting dalam mekanisme renin-angiotensin-aldosteron yg meningkatkan tekanan darah dan retensi air.
6.Pengendalian terbatas terhadap konsentrasi glukosa darah dan asam amino darah
àginjal melalui ekskresi glukosa dan asam amino berlebih, bertanggung jawab atas konsentrasi nutrien dalam darah.
7.Pengeluaran zat beracun
àginjal mengeluarkan polutan, zat tambahan makanan, obat-obatan, atau zat kimia asing lain dari tubuh.
URETER
terdiri dari 2 pipa yang masing-masing bersambung dari ginjal ke kandung kemih
lapisan dinding ureter terdiri dari :
            - lapisan luar (jaringan ikat/ fibrosa)
            - lapisan tengah (otot polos)
lapisan dinding ureter terjadi gerakan peristaltik tiap 5 menit sekali yang mendorong urine melalui ureter
VESIKA URINARIA
sebuah kantung dengan otot yang mulus dan berfungsi sebagai penampung air seni yang berubah-ubah jumlahnya karena kandung kemih dapat mengembang dan mengempis
proses miksi
            - distensi kandung kemih (± 250 cc) ® reflek kontraksi dinding kandung kemih ® relaksasi spinkter internus ® relaksasi spinkter eksternus ®  pengosongan kandung kemih
            - kontraksi kandung kemih dan relaksasai spinkter dihantarakan melalui serabut saraf simpatis
            - persarafan vesika urinaria diatur torakolumbal & kranial dari sistem saraf  otonom
f27-8_ureters_c
f27-9a_urinary_bladder_c
URETRA
merupakan saluran sempit yang berpangkal pada kandung kemih
berfungsi menyalurkan air kemih keluar
Dalam anatomi, uretra adalah saluran yang menghubungkan kantung kemih ke lingkungan luar tubuh. Uretra berfungsi sebagai saluran pembuang baik pada sistem kemih atau ekskresi dan sistem seksual. Pada pria, berfungsi juga dalam sistem reproduksi sebagai saluran pengeluaran air mani.
Uretra pada wanita
n  Pada wanita, panjang uretra sekitar 2,5 sampai 4 cm dan terletak di antara klitoris dan pembukaan vagina.
n  Pria memiliki uretra yang lebih panjang dari wanita. Artinya, wanita lebih berisiko terkena infeksi kantung kemih atau sistitis dan infeksi saluran kemih.
Uretra pada pria
n  Pada pria, panjang uretra sekitar 20 cm dan berakhir pada akhir penis.
n  Uretra pada pria dibagi menjadi 4 bagian, dinamakan sesuai dengan letaknya:
n  pars pra-prostatica, terletak sebelum kelenjar prostat.
n  pars prostatica, terletak di prostat, Terdapat pembukaan kecil, dimana terletak muara vas deferens.
n  pars membranosa, sekitar 1,5 cm dan di lateral terdapat kelenjar bulbouretralis.
n  pars spongiosa/cavernosa, sekitar 15 cm dan melintas di corpus spongiosum penis.
Anatomi wanita.
Uretra pria.                                                            

Anatomi manusia (pria)

Fungsi homeostasis ginjal
n  Ginjal mengatur pH, konsentrasi ion mineral, dan komposisi air dalam darah.
n  Ginjal mempertahankan pH plasma darah pada kisaran 7,4 melalui pertukaran ion hidronium dan hidroksil. Akibatnya, urin yang dihasilkan dapat bersifat asam pada pH 5 atau alkalis pada pH 8.
n  Kadar ion natrium dikendalikan melalui sebuah proses homeostasis yang melibatkan aldosteron untuk meningkatkan penyerapan ion natrium pada tubulus konvulasi.
n  Kenaikan atau penurunan tekanan osmotik darah karena kelebihan atau kekurangan air akan segera dideteksi oleh hipotalamus yang akan memberi sinyal pada kelenjar pituitari dengan umpan balik negatif. Kelenjar pituitari mensekresi hormon antidiuretik (vasopresin, untuk menekan sekresi air) sehingga terjadi perubahan tingkat absorpsi air pada tubulus ginjal. Akibatnya konsentrasi cairan jaringan akan kembali menjadi 98%.
PROSES PEMBENTUKAN URINE
  1. Proses Filtrasi di glomerulus
            Terjadi penyerapan darah, yang tersaring adalah bagian cairan darah kecuali protein. Cairan yang tersaring ditampung oleh simpai bowmen yang terdiri dari glukosa, air, sodium, klorida, sulfat, bikarbonat dll, diteruskan ke tubulus ginjal. cairan yang di saring disebut filtrate gromerulus.
2.      Proses Reabsorbsi di tubulus
            Pada proses ini terjadi penyerapan kembali sebagian besar dari glikosa, sodium, klorida, fospat dan beberapa ion bikarbonat. Prosesnya terjadi secara pasif (obligator reabsorbsi) di tubulus proximal. sedangkan pada tubulus distal terjadi kembali penyerapan sodium dan ion bikarbonat bila diperlukan tubuh. Penyerapan terjadi secara aktif (reabsorbsi fakultatif) dan sisanya dialirkan pada papilla renalis.
  1. Proses sekresi di tubulus.
            Sisa dari penyerapan kembali yang terjadi di tubulus distal dialirkan ke papilla renalis selanjutnya diteruskan ke luar.
Volume urine
àvolume urine yg dihasilkan setiap hari bervariasi, antara 600 ml sampai 2.500 ml lebih
àjika volume urine tinggi, zat buangan akan di ekskresi dalam larutan encer, dg berat jenis mendekati berat jenis air [sekitar 1,003]
àJika tubuh perlu menahan air, maka urine yg dihasilkan kental shg volume urine yg sedikit tetap mengandung jumlah zat buangan yg sama yang harus dikeluarkan, dan berat jenisnya lebih tinggi [ diatas 1,030]
Sifat fisik Urine
àWarna; urine encer berwarna kuning pucat, dan kuning pekat jika kental. Urine segar biasanya jernih dan menjadi keruh jika didiamkan
àBau; urine memiliki bau yg khas dan cenderung berbau amonia jika di diamkan. Bau ini dapat bervariasi sesuai dg diet, misalnya setelah makan asparagus.
àAsiditas atau alkalinitas; pH urine bervariasi antara 4,8 sampai 7,5 dan biasanya sekitar 6,0 tetapi juga bergantung pada diet. Makanan yg berprotein tinggi akan meningkatkan asiditas, sementara diet sayuran meningkatkan alkalinitas
àBerat jenis Urine: berkisar antara 1,001 sampai 1,035 bergantung pada konsentrasi urine
Komposisi Urine
èUrine terdiri dari 95 % air dan mengandung zat terlarut sebagai berikut:
1. Zat buangan Nitrogen [urea, asam urat, kreatinin]
2. Asam hipurat: produk sampingan pencernaan sayur dan buah
3. Badan keton, yg dihasilkan dlm metabolisme lemak
4. Elektrolit: natrium, klor, kalium, amonium, sulfar, fosfat, kalsium, magnesium
5. Hormon/katabolit hormon
6.Berbagai jenis toksin/zat kimia asing, pigmen, vitamin/enzym
7. Konstituen abnormal : albumin, glukosa, sel darah merah, batu ginjal, zat kapur,dll

Tidak ada komentar:

Posting Komentar