Powered By Blogger

Jumat, 04 Januari 2013

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN KASUS HEPATITIS




1.      Definisi
Hepatitis adalah Suatu peradangan pada hati yang terjadi karena Toxic, seperti kimia atau obat atau agen penyebab infeksi (Suriadi dan Rita Yuliana, 2001, hal. 131)
2.      Etiologi
Ø  Virus Hepatitis A, B, non A dan B (hepatitis C), D, E
Ø  Spektrum Herpes Simpleks, Sitomegalofirus, Imunodefisiensi Manusia
Ø  Rubella, Advenovirus, Enterovirus
3.      Penularan
Rute Penularan
HAV
HBV
HCV
HDV
HEV
Perkutan
+
+ + + +
+ + + +
+ + + +
0
Fecal-oral
+ + + +
0
0
0
+ + + +
Seksual
+
+
+
+
+
Transplacenta
0
+ + +

0
?

4.      Epidemiologi
HAV    :  Mendekati 100% pada anak biasanya tanpa gejala atau ringan, inkubasi 4 minggu
HBV    :  10% pada anak inkubasi 45-160%
HCV    :  Obat IV 40%, Tranfusi 10%
HDV    :  Jarang pada anak
HEV    :  Pada orang yang pernah mengunjungi / migrasi dari daerah Endemik 
5.      Patologi
Hati mengalami nekrosis terutama pada sentrilobiler, reaksi radang pada mononuklear diffus menyebabkan dominan pada porta yang dapat menimbulkan proliferasi pada duktus.
Limfe membesar, sumsum tulang mengalami Hipoplastik sedang, perubahan Filli Usus, Ulserasi GIT.
6.      Patofisiologi
             Virus hepatitis yang menyerang hati menyebabkan peradangan dan infiltrasi pada Hepatocytes oleh Sel Mono Nuklear. Proses ini dapat menyebabkan degenerasi dan nekrosisi sel parenkim hati
             Respon peradangan menyebabkan pembekuan dan memboklir sistem drainase hati menyebabkan destruksi pada sel hati.
             Statis empedu (Billiary) dan empedu tidak dapat mengekskresi ke dalam kantung empedu bahkan ke dalam susu sehingga meningkat dalam darah dan menyebabkan Hiperbillirubin dalam urine sehingga Urobillirubin dan kulit Hepatoceculer Jaudice. 
7. Manifestasi Klinis
            Stadium Pre Ikterik (Prodromal ± 4-7 hari)
Gejala masih umum : Demam (< 39oC), Nyeri Kepala, lemah, anoreksia, mual, muntah, kadang-kadang disertai dengan nyeri perut kanan atas dan saluran pernafasan atas diare, konstipasi, urine berwarna lebih tua (kuning pekat)
            Stadium Ikterik (± 3-6 minggu)
Mulai tampak ikterus pada membran mukosa, terutama sklera dan mukosa bawah lidah kemudian menjalar ke seluruh tubuh, suhu mulai turun, hati membesar dan nyeri tekan, feses kecoklatan, gejala prodromal bertambah berat untuk sementara waktu dan menghilangkan bersamaan dengan bertambah beratnya ikterik.
            Stadium Pasca Ikterik (Rekofalensi) ± pada bulan ke dua
Merupakan fase penyembuhan bersifat sempurna pada akhir bulan kedua, ikterus berkurang warna urine dan feses normal (jarang yang menunjukkan kelainan fungsi hati)

8.      Diagnostik
HAV
HBV
HCV
HDV
HEV
1.Serologi
2.Biopsi Hati
3.Anti HAV
4.IgM, IgG
5.ALT, AST
6.Billirubin
7.Alkali Fosfat
8.PT
1.  Serologi
2.  Anti HBV
3.  HbsAg, HbeAg
4.  IgM Anti HBcAg
1. Assay Serologi
2. Anti HCV
1.Virus belum diisolasi tidak ada antigen
2.IgM terhadap HDV
3.RRP/RNA
1. Teknologi DNA Rekombinan
2. IgM

9.  Diagnosa Banding
                   Ikterus Fisiologi
                   Penyakit Hemolitik
                   Sepsis Neonatum
                   Atresia Billiaris
                   Kista Koledoksus
                   Sindrome Hemolitik Uremik
                   Sindrome Rave
                   Batu Empedu
                   Penyakit Wilson
                   Kistik Fibrosis

10.  Pencegahan
Ø  Menggunakan alat suntik Disposible / Seterilisasi Instrumen secara adequat
Ø  Mengobati penyakit yang merusak kulit / mukosa
Ø  Gizi yang baik atau perbaikan gizi
Ø  Imunisasi
Ø  Menghindari kontak Mikrolesi (Pemakaian alat-alat rumah tangga)
Ø  Isolasi
Ø  Penyuluhan

11.  Penanganan
                   Diet
Jika pasien muntah terus menerus berikan infus, jika muntah sudah mereda beri makanan lunak sedikit-sedikit tapi sering yang mengandung cukup kalori dan protein.
                   Aktivitas
Istirahat di tempat tidur / Bedret Total sampai Ikterus hilang atau pada dehidrasi berat.
                   Pengobatan
Jika ada perdarahan GIT berikan vitamin K
Beri obat yang tidak merusak hati / memperberat kerja hati (tidak ada medika mentosa khusus karena dapat sembuh sendiri)
Kortikosteroid tidak boleh

KONSEP DASAR ASKEP

1.      BIODATA
Mendekati 100% pada anak, lebih banyak pada HAV, 1/3 kasus anak pada HBV, 20% pada HCV dan sebagian kecil pada HDV dan HEV.
2.      Keluhan Utama
Kelemahan, kelelahan
3.      RPS
Demam, nyeri kepala, lemah, konstipasi, diare, anoreksia, mual, muntah, nyeri pada perut kuadran kanan atas.
4.      RPD
Jika ibu sedang menderita penyakit Hepatitis 70-90% bayi akan terinfeksi (HBV)
5.      RPK
Penyakit Hepatitis sangat menular terutama lewat perkutan dan oral fecal.
Dengan kontak, keluarga akan mendapatkan penyakit ini.
6.      ADL
            Nutrisi
Pada stadium prodromal biasanya disertai dengan anoreksia dan mual muntah
            Eliminasi
Terkadang diare atau konstipasi, warna urine menjadi lebih tua (kuning pekat)
            Aktivitas
Kelelahan, kelemahan, malaise
7.      Pemeriksaan
             Pemeriksaan Umum
                        Suhu    :           Pada stadium prodromal biasanya demam (< 39oC)
                        Nadi    :           Normal
                        TD :     Normal
             Pemeriksaan Fisik
                          Kepala           :  Ikterus pada sklera, kulit mukosa bawah lidah dan nyeri kepala
                          Thorak           :  -
                          Abdomen      :  Nyeri tekan pada kuadran kanan atas hepatomegali
                          Ekstermitas   :  Kelalahan, kelemahan
                          Rectum         :  Terdapat diare / konstipasi
8.      Pemeriksaan LAB
                   SGOT / SGPT        :  Meningkat pada prodromal mencapai puncak pada saat ikterus
                   Billirubin serum      :  Meningkat
                   Alkali fosfat           :  Meningkat terutama pada anak yang
                   PT                           :  Meningkat (kelainan sintesa protein ® menggambarkan cidera hati sensitif)
                   Biopsi Hati             :  Abnormal (Bukan pemeriksaan yang rutin dilakukan kecuali diagnosis masih meragukan)
                   DL                          :  Leukopeni, Limfositosis
                   Serologi                  :  -
                   Feses                       :  Kecoklatan
9.      Diagnosa
            Intoleransi aktivitas s/d kelelahan, penurunan kekuatan otot
            Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan s/d anoreksia, mual, muntah
            Resiko infeksi terhadap orang lain s/d pertahanan tubuh primer yang tidak adekuat
            Resiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan s/d out put yag berlebihan melalui muntah, diare dan perdarahan
            Resiko injuri s/d fulminan
            Kurang pengetahuan s/d perawatan di rumah, dan prognosa yang lama
10.  Intervensi
Dx. 1 Tujuan    : Pasien dapat melakukan aktivitas kembali
Kriteria Hasil    :  Kemampuan melakukan aktivitas tanpa adanya sesak, penurunan TD, peningkatan nadi
1.      Tingkatkan tirah baring/duduk
R/     Meningkatkan istirahat dan menenangkan, menyediakan energi yang digunakan untuk penyembuhan
2.      Ubah posisi dengan sering, berikan perawatan
R/     Meningkatkan fungsi pernafasan, menurunkan resiko kerusakan jaringan
3.      Lakukan tugas dengan cepat sesuai dengan toleransi
R/     Memungkinkan periode tambahan istirahat tanpa gangguan
4.      Tingkatkan aktivitas sesuai toleransi, bantu melakukan latihan rentang gerak sendi aktif/pasif
R/     Tirah baring yang lama dapat menurunkan kemampuan
5.      Dorong menggunakan teknik manajemen stress
R/     Meningkatkan relaksasi dan menghemat energi
6.      Berikan obat sesuai dengan indikasi
R/     Membantu dalam manajemen kebutuhan tidur

Dx. 2 Tujuan    : Klien dapat menunjukkan / mempertahankan BB yang ideal
Kriteria Hasil    :  Adanya minat / selera makan, porsi makan sesuai dengan kebutuhan, BB dipertahankan sesuai dengan usia
1.      Awasi pemasukan jumlah diet / kalori. Berikan makanan sedikit-sedikit tapi sering dan tawarkan makan pagi paling besar
R/     Makanan banyak dapat merangsang peristaltic usus menjadi lambat sehingga dapat membuat Pasien merasa ingin muntah
2.      Berikan perawatan mulut sebelum makan
R/     Menghilangkan rasa tidak enak dan dapat meningkatkan nafsu makan
3.      Anjurkan makan pada posisi tegak
R/     Menurunkan rasa jenuh, dan meningkatkan pemasukan
4.      Berikan nutrisi secara parenteral, untuk mempertahankan kebutuhan kalori sesuai dengan program
R/     Dibutuhkan jika intake per oral tidak mencukupi

Dx. 3 Tujuan    : Mengurangi resiko terjadinya infeksi terhadap orang lain
Kriteria Hasil    :  Pasien mampu melakukan perubahan pola hidup untuk menghindari infeksi terhadap orang lain
1.      Lakukan teknik isolasi sesuai denagn kebijakan rumah sakit (cuci tangan efektif)
R/     Mencegah ransmisi penyakit / virus kepada orang lain
2.      Batasi pengunjung
R/     Pasien terpanjan terhadap proses infeksi potensial resiko infeksi sekunder
3.      Jelaskan prosedur isolasi pada orang tua / orang terdekat
R/     Pemahaman alasan mengurangi perasaan terisolasi

Dx. 4 Tujuan    : Mempertahankan rehidrasi adequat
Kriteria Hasil    :  Turgor kulit baik, haluaran urine sesuai, TTV sesuai
1.      Awasi masukan dan haluaran, bandingkan dengan BB harian dan catat kehilangan melalui muntah dan diare
R/     Memberikan informasi tentang kebutuhan pengganti / efek therapy
2.      Kaji TTV, Turgor kulit dan membran mukosa
R/     Membran mukosa kering memperlihatkan kekurangan cairan
3.      Observasi tanda perdarahan seperti Hematuria, Melena, Perdarahan Gusi atau Bekas Injeksi.
R/     Kadar Protrombin dan waktu Koagulasi menunjukkan Absobsi Vit K terganggu pada GIT dan sintesa Protrombin menurun karena mempengaruhi hati.
11.  Pelaksanaan
1.      Mempertahankan Aktivitas yang cukup
1)      Atur periode Istirahat dan Aktivitas
2)      Kaji Aktivitas Pasien
3)      Haindari Aktivitas yang berlebihan
4)      Jelaskan pentingnya istirahat
2.      Mengajarkan kepada orang tua bagaimana mempertahankan Status Nutrisi yang Adequat
1)      Kaji kesukaan makanan pasien
2)      Berikan istirahat yang Adequat
3)      Pemberian nutrisi secara parenteral untuk mempertahankan kebutuhan kalori sesuai program
3.      Ajarkan pada orang tua bagaimana mencegah penularan Infeksi
1)      Ajarkan teknik mencuci tangan yang benar
2)      Ajarkan tentang teknik kebersihan perorangan ( Personal Hygine )
3)      Imunisasi bila potensi tertular
4.      Mempertahankan kebutuhan Elektrolit dan cairan dalam tubuh
12.  Evaluasi
1.      Melaporkan kemampuan peningkatan toleransi Aktivitas
2.      Peningkatan BB dan mempertahankan BB Ideal
3.      Mempertahankan Rehidrasi Adequat
4.      Menunjukkan Teknik / perubahan pola hidup untuk menghindari Infeksi Ulang

DAFTAR PUSTAKA

Carpenito, lynda juall; Diagnosa Keperawatan,EGC,2001

Nelson;Ilmu Kesehatan Anak Edisi 15,Jakarta,2001

Redaksi;Pioners Edisi Juni 2005,DIS (Duta Ikhwana Salama),Surabaya,2005

Suriadi dan rita yuliana;Asuhan Keperawatan Anak Edisi 1,CV Sagung Seto,Jakrta,2001
























Tidak ada komentar:

Posting Komentar